"Apa kau bahagia?" Tanya Jade setelah mereka sampai di rumah. Ara mengangguk. Bulir bening mengalir di wajahnya yang cantik. "Aku sangat bahagia sampai tidak bisa mengatakan apapun. Aku jadi berpikir, apa boleh sebahagia ini?" Jade membawa Ara dalam pelukan. Harum tubuh Ara menyeruak memasuki indra penciumannya. "Bukan hanya boleh, kau berhak bahagia setelah apa yang kau alami Adaline. Aku juga sangat bahagia. Awalnya aku takut kau tidak akan memaafkan kesalahanku dan keluargaku." Lirih Jade. "Apa aku boleh bertanya?" "Tanya apa? Aku akan menjawab semua keingintauanmu." Jawab Jade. "Apa pak Jade mencintaiku? Aku takut pak Jade mengajak menikah hanya untuk bertanggungjawab atas kejadian 5 tahun silam." Lirih Ara. Jade tertawa pelan. "Awalnya aku tidak mengerti mengapa aku kesal d