Bau-bau Cemburu

1324 Words

Dengan rakus, aku menyendok semua varian gelato yang ada di atas meja. Cokelat, stroberi, pistachio, mangga, semuanya masuk ke mulutku tanpa aturan. Lidahku bahkan tak bisa membedakan rasa. Yang kutahu, aku butuh sesuatu yang dingin. Yang bisa sedikit saja mendinginkan panas di kepalaku, di dadaku dan di hatiku. Tangisku sudah reda, tapi amarahku belum hilang. Rasanya masih membara. Tubuhku pun terasa panas, seperti ada bara yang membakar dari dalam. Gelato-gelato ini tak lebih dari upaya untuk menenangkan diri. Orang-orang di kedai menatapku dengan heran. Mungkin geli, mungkin kasihan. Tapi aku tidak peduli. Biar saja mereka melihatku seperti orang gila. Karena hari ini, aku memang merasa separuh warasku hilang. Mahendra duduk di seberang, tidak berkata apa-apa. Hanya menatapku penuh p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD