“Ay, ada apa?” Tanya Mahendra saat aku berhenti melangkah.
“Bukannya itu Raka ya, Mas?” Tanyaku balik sembari menunjuk ke arah pria yang sedang bercanda dengan seorang wanita cantik berpakaian minim. “Kok bisa ada di sini sih?! Dira kan masih berada di rumah sakit.”
Mahendra melihat ke arah yang aku tunjuk. Dia pun menganggukkan kepala. Seolah memberi jawaban atas pertanyaanku tadi.
“Raka selingkuh lagi?” Tanyaku, lebih kepada diriku sendiri. “Astaga, istrinya sedang berjuang antara hidup dan mati. Di enak-enakan liburan sama selingkuhannya.”
Aku pun meninggalkan koper dan berjalan cepat ke arah Raka.
Aku tak menghiraukan panggilan Mahendra. Suaranya terdengar cemas di belakang, tapi aku terlalu marah untuk peduli. Langkahku semakin cepat mendekati Raka dan Wanita berpakaian minim di
