Go Public

1353 Words

Apartemen Ayla, Pukul 17.55 Beberapa saat kemudian, bel apartemenku kembali berbunyi. "Aku bukain ya, Miss," kata Diana yang masih berdiri di dekat pintu. Tapi aku langsung melangkah cepat. “Biar aku aja,” jawabku singkat. Aku menarik napas panjang sebelum membuka pintu. Dan saat pintu terbuka— Mahendra berdiri di sana. Kemeja putih, setelan jas abu gelap, tampak begitu rapi dan berwibawa. Tapi matanya—langsung mengunci pandangannya padaku. Dia tidak berkata apa-apa. Hanya memandang. Beberapa detik. "Eh—" Aku refleks melipat tangan di depan perut. “Kenapa liatnya gitu?” Mahendra mengedip, seperti baru sadar dia belum bernapas sejak tadi. “Kamu cantik banget.” Aku mendengkus kecil. "Jangan gombal. Ini kan cuma pura-pura tunangan." "Tapi serius, Ayla." Dia melangkah lebih dekat.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD