Josh

1056 Words
"Papi, kata papi kalau aku udah umur 25 aku akan dingkat jadi ceo, Pi," ujar Joshua manja. Papi Joe tersenyum meremehkan. Menatap putra semata wayangnya yang manjanya nggak ketulungan. "Josh." "Ya, Pi." mata Joshua sudah berbinar-binar berharap banget papi nya mengatakan ia kamu jadi Ceo. "Nikah dulu," kata papi yang membuat tubuh Josh lemas seketika. "Nikah, Pi?" Ulang Josh tak percaya. Papi mengangguk sembari melanjutkan pekerjaanya. Lah kok nikah sih kayanya janji papi nggak gini deh. "Pi, aku masih terlalu muda untuk menikah, Pi," jelas Josh. Papi melirik dan menghentikan aktifitasnya. "Kalau masih muda dan belum menikah ya jangan berharap jadi Ceo." Jawaban papi membuat Josh meradang. Josh manyun di sana. Membuat papinya terkekeh. Lalu mendekat ke arah berlalu dan menepuk pundak sang anak. "Kamu hanya tinggal ijab kabul nak. Calon mu sudah papi pilih," ujar sembari berjalan keluar ruangan. Josh tertunduk di lantai. "Oh, tidak, hidupku!" Teriak Josh yang didengar oleh papinya. Tapi papi hanya tertawa nyaring. ********** Di rumah Josh menolak merayu maminya untuk mengganti masalah perjodohannya dengan cewek nggak jelas yang dia nggak kenal. "Ayolah, Mi, Josh enggak mau nikah muda mi. Josh aja belum jadi Ceo, Mi," rengek Josh pada maminya. Dia memeluk maminya manja. Mami hanya tersenyum dan mengusap kepala tertawa dengan sayang. "Josh, sayang. Josh kan tau kalau papi kamu sudah mengambil keputusan maka mami tidak bisa melakukan apa-apa nak." "Yah mami ... mami kan payangan kesayangan, mi. Masa papi nggak luluh sama mami." Josh masih saja berusaha membujuk maminya. "Percuma, Josh, keputusan ada di tangan papi bukan mamimu." Masuk ke dalam rumah dan menuju ke arah mereka. Josh manyun lagi papi mengacak rambut Josh di sana. "Ah papi, rusak rambut Josh nih." "Hehe ... anak papi yang manja ini mana bisa jadi Ceo," ledek papi meremehkan. "Enak aja. Kan selama ini aku kerja sama papi dan aku kalau kerja itu sungguh pi. Papi kan tau sendiri. Di rumah doang aku manja." "Ya-ya-ya .... papi akan diberikan jabatan Ceo itu padamu." "Beneran pi ... makasih piii ...." teriak Josh bahagia, "Kalau sudah menikah hahahahaha." Papi tertawa terbahak-bahak dan masuk ke dalam kamarnya. "Mami ... papi jahat mi," rengek Josh pada maminya. Mami langsung memeluk Josh anak kesayangannya. "Cup ... cup. Memang kenapa sih Josh kalau kamu menikah kan nggak ada salahnya juga," ujar mami. Membuat Josh melotot tak percaya di sana. "Mami sudah mengkhianati Josh." Josh langsung pergi ke kamarnya setelah mengatakan itu pada maminya. Mami hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah domba yang tak ada dewasanya. Di dalam kamar, Josh merebahkan dirinya dan mengangkat kedua ke atas dan digunakan untuk membeli sendiri. Menatap langit-langit kamarnya. "Kenapa sih papi dan mami mau menjodohkan ku segala. Aku ini sudah punya pacar. Hadits." Josh mengambil bantal guling dan memeluknya dengan erat. Rasanya sangat kesal sekali. Ponsel Josh berdering dan langsung ia angkat di sana. "Halo." "sayang, kemana saja sih kok nggak telpon aku?" Terdengar suara manja di sana. Gadis kesayangan Josh. "Maaf sayang. Aku ada masalah nih di rumah." "Masalah apa? Sayang jangan bahas masalah dong. Mendingan kita seneng-seneng yuk malam ini. Aku bosan yank." Josh nampak manyun namun detik berikutnya dia mengiyakan ajakan kekasihnya. Tak apalah Josh juga ingin melepas kan stresnya. ******* Malamnya Josh sudah siap di sana. Dengan pakaian kasualnya. "Mau kemana Josh?" Tanya papi "Keluar dulu pi, bosen dirumah." "Malam ini papi tidak bisa ijinkan kamu pergi." "Loh kenapa pi?" Tanya Josh bingung. "Malam ini papi akan mengajakmu ke rumah calon mu." "Apa! Papi aku kan ga setuju setuju nikah." "Papi ga tanya kamu mau apa nggak. Ini keputusan papi dan kamu tidak bisa menolak Josh." "Mamiiii." Mami mengangkat bahu nya. Menyerah. Hufh ... Josh duduk di sofa dengan kasar. Papi melihat jam ditangannya. "Ayo berangkat, Josh." Dengan malas Josh menerima papinya. Josh memang tidak pernah bisa menolak permintaan papi. Karena Josh sangat menyayangi papi dan maminya. Walau mungkin ini adalah permintaan terberat dari papinya. Tapi Josh yakin papi dan mami sudah selesai ini matang-matang. Jadi Josh harus percaya pada mereka bukan? Mereka masuk ke dalam mobil. Papi meminta Josh untuk membawa mobil. Josh menurut. Papi duduk di sebelahnya dan mami duduk di belakang. "Kemana pi?" Tanya Josh "Sudah jalan saja." Josh menghela nafas dan melajukan mobilnya. Josh merasakan getaran ponselnya di saku celanannya tapi Josh tak menghiraukannya. "Belok, Josh," arah papi. Josh mengambil arahan papi. Tapi Josh tetap jalan yang ia lalui tak asing. "Pi." "Apa?" Jawab papanya santai. "Ini kok arahnya kaya ke rumah ..." "Flo?" Potong papi yang terkekeh di sana. "Pi, jangan bilang yang dijodohin sama aku itu ...." "Bunga Josh," potong mami yang mulai cekikikan. Seketika itu juga Josh menghentikan laju mobilnya. Membuat papi dan mami terkejut. "Kok berhenti Josh?" Tanya papi "Aku nggak mau pi, nikah sama cewek jutek kaya dia." "Apa kamu bisa menolak permintaan papi?" "Pi, dia itu cewek super jutek pi. Papi kok tega sih anak jodohin kesayangan papi sama cewek kaya dia." "Cewek kaya apa, Josh?" Tanya mami "Ya ... pokoknya nggak banget deh mi. Nanti yang ada nih ya, aku sama dia berjuang terus. Mana harmonis kalau gitu rumah tangganya. Aku tuh mi, maunya punya kaya kaya mami. Cepat, keibuan, baik dan perhatian. " Papi nampak tertawa di sana. Mami hanya tersenyum. "Kamu nggak tau sih dulu mami kamu kaya apa?" Ujar papi yang langsung mendapat pelototan dari mami. Josh sekarang yang bingung. "Maksudnya, pi?" Tanya Josh "Mami kamu itu, juteknya ngalahin dewa jutek deh pokoknya." Josh langsung menatap kemaminya. "Masa sih mi?" Tanya Josh menanyakan penjelasan. Mami hanya diam tak mau mengingat masa-masa dulu. Itu sangat menyebalkan. "Papi, jangan buat mami, ingat masa lalu," ujar mami kesal. Papi langsung diam seribu bahasa. Josh menatap papi tak percaya. Papi bisa diam tak berkutik dengan ucapan selamat mami yang nampak kesal. Wow apa yang diucapkan papinya benar. Kalau mami mantan cewek jutek. Ya Tuhan ! "Ayo Josh mulai lagi mobilnya. Atmosfir di dalam mobil sudah mulai panas," ucap Papi yang membuat Josh hanya tertawa terbahak-bahak. Namun ia tahan sekuat mungkin. Baru kali ini ia melihat papinya sepanik dan setakut ini. Josh semakin penasaran dengan cerita masa lalu mereka. Kapan-kapan deh ia bertanya. Josh melajukan kembali mobilnya. Biarlah dia sudah pasrah jika harus ke rumah si cewek jutek. Tapi jangan harap banyak dengan Josh. Karena Josh benar-benar tak suka dengan Bunga. Namanya doang Bunga tapi kelakuannya banget absurd. Sesuai nggak. "cewek JUTEK kaya lo nikah sama gue? MIMPI!" Gumam Joshua
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD