Negentien

1729 Words

“Bagaimana, Pak?” Jen menyambut Hans di ruangan mereka. Hans menggeleng lemah. “Belum ada laporan apapun.” Ia mengambil posisi duduk di depan Jen. “Lalu soal sopir truk yang menabrak karyawan pabrik itu, sidangnya akan dilakukan pekan depan.” “Oh ya?” Jen hampir lupa dengan kasus itu. Bukan karena tak peduli. Lebih karena ia tak menangani kasusnya dan kasus yang sedang ia tangani justru jadi semakin rumit. “Kenapa sampai bisa nabrak si sopir itu, Pak?” “Katanya, sih, karena ngantuk. Dia begadang semalaman, berkendara lintas provinsi.” “Hm…” Jen mengangguk-angguk. “Kasihan juga, ya, sopir itu. Dia nggak sengaja, tapi juga salah. Karena kesalahannya itu dia harus meninggalkan keluarganya dan mendekam di penjara.” Tuturnya dengan raut wajah sedih. Hans mengangkat alis. Ia menepuk bahu Je

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD