Zestig

1559 Words

“Kemasi barang-barangmu, Nak.” Haribawa sudah tiba di kediaman Dedrick Fulbright. Saat ini sedang menerobos masuk ke ruang kerja Dedrick dan berbicara cepat dengan putranya, Hans. “Kenapa, Om? Ayah saya mana?” Hans mengernyit tak suka. Haribawa tersentak. Tubuhnya menegang. Benar, untuk itulah anak itu meneleponnya. Menanyakan kabar orang tuanya. Haribawa segera balik badan, kedua tangannya memegang pundak Hans. “Maaf, Nak. Aku lupa. Ayo kita duduk dulu. Aku ingin memberitahumu dengan cara yang baik.” Hans semakin mengernyit. Tak mengerti dengan kalimat tamunya. Tapi, ia tetap menurut. Hans berjalan cepat ke ruang tamu, duduk di sana. Bersebelahan dengan Haribawa. “Ayah saya mana, Om?” Hans masih mempertanyakan hal yang sama. “Maafkan aku, Nak. Aku harus menyampaikan berita tidak ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD