"Vio …, kamu okay?" tegur Prana pelan. "Hm?" Vio mengerjap kaget. "Sorry?" "Are you listening to me?" tanya Prana curiga. Vio meringis lalu menggaruk tengkuknya. "Maaf, Mas." Untung saja status mereka saat ini bukan lagi dosen dan mahasiswi, melainkan rekan sesama musisi. Andai hal seperti ini terjadi dua atau tiga tahun saat Vio masih menjadi mahasiswi di kelas Prana, pastilah gadis itu sudah kena omel. Prana ini memang terkenal sebagai dosen muda yang tampan, tetapi tegas dan sangat disiplin saat mengajar. Berbeda ketika mereka sudah jadi rekan kerja seperti sekarang. Prana tidak lagi galak pada Vio. Prana mengangkat sebelah alisnya. "Ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu?" "Bukan sesuatu yang penting." Vio menggeleng pelan. Merasa bodoh karena bisa-bisanya melamun di tengah pe