“Kav, mending lo balik, deh! Udah malam juga gak enak sama tetangga di sini!” usir Raffa pada Kavi akhirnya. Kavi nampak menghela napas kasar. Karena tidak mau membuat masalah apa lagi dengan Raffa, lelaki itu pun berpamitan dan melewati Syera begitu saja. Syera menatap kesal pada lelaki itu. “Masuk Syer!” perintah Raffa lagi. Syera berjalan cepat masuk ke arah rumah, di susul oleh Raffa yang mengekorinya sembari mengunci pagar dan pintu rumah. “Kamu dari mana, sama siapa?” tanya Raffa setelah keduanya berada di dapur. Syera membuka kulkas mencari makanan yang masih bisa dia konsumsi. Perutnya mendadak kelaparan. Dia menyesal tidak mengiyakan tawaran Satria untuk makan malam dahulu di cafe tadi. “Yang jelas bukan sama Kavi,” sahut Syera seraya mengeluarkan sebungkus mie instan d