Satria meraih gelas kopi yang baru saja diantarkan oleh pelayan dan menyesapnya sedikit demi sedikit. Sementara Syera izin sebentar untuk membalas chat dari Nara, pria itu pun mengizinkan.
Satria memindai isi ruangan di cafe ini, terlihat sangat cozy dan tenang. Pria itu mengangguk-anggukan kepalanya, sepertinya dia menyukai tempat ini. Syera memasukan ponselnya ke dalam tas dan memperhatikan kembali lelaki di depannya. Namun, buru-buru dia mengalihkan pandangannya takut bila ketahuan lagi.
“Tempat yang keren untuk menghindari keramaian, benar kan?” ucap Satria meminta persetujuan.
Syera pun memindai sekeliling ruangan cafe ini dan sepakat dengan apa yang dikatakan oleh pria itu.
“Benar, kami biasa ke sini bila sudah merasa suntuk dan pusing dengan kebisingan kota,” kata Syera meng
