Sebelum masuk ke dalam rumah, Syera mengambil tisu basah dari dalam tas dan mengusap ke wajahnya. Dia berharap Kakak dan ibunya tidak menyadari kalau dia habis menangis. Syera menekan handle pintu dan mendorongnya, suasana ruang tamu terpantau sepi. Tetapi dia yakin sekali kalau keluarganya ada di dalam rumah, karena motor Raffa ada di garasi. Gadis itu melangkah dengan pelan sehingga takut menimbulkan suara. “Baru pulang, Syer?” Baru saja gadis itu hendak naik ke anak tangga, suara ibunya sudah menginterupsi. Syera menoleh ke arah suara itu dan mendapati ibunya yang tengah memakai apron sepertinya sedang memasak. Syera mengurungkan niat untuk ke lantai atas dan memilih menghampiri ibunya yang sudah lebih dulu kembali ke dapur. Lydia kembali melanjutkan kesibukan membuat cake. “Aba