Denzel dan Cyril, dua pribadi yang terjebak dalam pusaran emosi yang rumit. Keduanya saling terkait oleh benang-benang tak kasat mata yang melibatkan dendam dan hasrat. Meski perasaan benci yang menggelayut di hati Denzel, dia tidak dapat menolak keinginan yang membara di dalam dirinya. Pada malam pertama mereka bersama, suasana terasa tegang, dipenuhi oleh kebencian yang nyaris dapat dirasakan secara fisik. Denzel, tergerak oleh emosinya, menjalankan malam itu dengan sedikit kasar, tanpa kelembutan. Namun, justru kekasaran tersebut memunculkan gelora gairah yang tak terduga di antara keduanya. Cyril, meski dihadapkan pada situasi yang seharusnya membuatnya merasa terluka, justru merespons dengan penuh semangat. Keberanian Denzel dalam menghadapi perasaan bencinya membuka pintu m