Rena Yang Menyebalkan

1200 Words

Caia duduk di dalam mobil sambil memandangi awan-awan gelap yang melayang di langit gelap. Sesekali dia melirik Zeus, pria yang kini duduk fokus mengendarai mobilnya dengan tenang di sampingnya. Hatinya berdebar, bukan hanya karena perjalanan ini membawa mereka ke rumah keluarganya, tapi juga karena apa yang mungkin terjadi saat mereka tiba. Zeus, dengan wajah tenangnya yang tidak pernah berubah, tampak fokus pada jalan yang dilewat inya. Seolah-olah dia tidak peduli dengan kekhawatiran yang jelas terlihat di mata Caia. Namun, dia bisa merasakan kegelisahan Caia. Sesekali, tangan kuatnya menyentuh tangan Caia untuk memberinya rasa nyaman. "Apa kau siap kembali ber-akting?" Zeus bertanya santai, tanpa menoleh ke arah Caia. Caia menarik napas dalam-dalam. “Ya, aku mencoba untuk sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD