Katarina berjalan cepat menyusuri lorong-lorong rumah sakit. Ia mencari-cari di mana kamar Ares di rawat. Jantungnya tak henti-hentinya berdetak cepat karena rasa cemas yang sejak tadi ia rasakan. Bahkan, kini ia pun merasa ingin kembali menangis ketika mengingat jika saat ini Ares berada di salah satu kamar rawat di sini karena kecelakaan. Katarina beruntung mendapatkan satu tiket pesawat menuju Bali malam ini. Tanpa banyak berpikir, Katarina langsung membeli tiket pesawat itu lalu memutuskan terbang sendirian ke Bali. Kedua orang tua Katarina awalnya berencana untuk menemani Katarina pergi ke Bali. Namun, karena tidak mendapatkan tiket pesawat akhirnya hanya Katarina saja yang pergi. Kemungkinan papa dan mama Katarina akan menyusul besok pagi. Padahal pasti akan lebih melegakan juga men