Dua tahun kemudian.
Katarina memeluk Ares dengan tatapan mengarah kepada bocah cilik yang tengah berlari kecil ke arahnya.
“Papa Cell!” seru bocah itu mencoba menarik tangan Katarina agar lepas dari badan Ares.
“Ini kan suami Mama,” balas Katarina menggoda anaknya.
“Papa Acell!” rengek Ansell masih mencoba menarik Katarina dari pelukan Ares. “Papa!”
Ares tertawa melihat Ansell yang sudah menangis karena kejahilan Katarina. “Sini,” ucapnya seraya mengangkat Ansell lalu menggendongnya.
“Papa kan punya mama,” ucap Katarina kembali menggoda Ansell.
“Papa unya Acell!” seru Ansell mencoba mendorong Katarina yang saat ini sudah kembali memeluk Ares.
“Punya mama tahu, Cell.”
“Papa,” rengek Ansell seolah meminta bantuan Ares.
“Iya, Papa punya Ansell,” ucap Ares menenangkan Ansell
