"Terus maksudnya Ayara ngasih lo bunga sama kertas vintage kosongan, apa coba? Dia cinta sama lo?" Tawa Efendi meledak karena merasa berhasil menggoda Gilang. Yang benar saja arwah gentayangan itu jatuh cinta pada sahabatnya! "Iya. Dia jatuh cinta sama gue." Emang bener! "Serius lo!?" Gilang tak menunjukkan ekspresi wajah-wajah jahilnya, justru kini yang Efendi lihat adalah ekspresi serius Gilang. Meskipun Gilang tidak seekspresif dirinya, tetapi wajah serius yang kini Gilang tunjukkan benar-benar membuat Efendi harus percaya dengan perkataan Gilang tadi. "Dia jatuh cinta sama gue, tapi dia pergi setelahnya." "Jangan macam-macam lo, Lang! Lo masih waras 'kan buat nggak nge-galau-in setaan!?" Gilang mengangguk. "Masih cukup waras. Tapi rasanya aneh." "Aneh kenapa!?" "Yaaa ada yan