BAB 103

2058 Words

Vasthi berusaha mengelak tapi bibir Joshua terus menuntut. Ia belum sepenuhnya sadar saat Joshua bangkit dari tubuhnya. Merangkak ke jok depan dan menjalankan mobil. “Joshua, turunkan aku. Apaa-apaan kamu!” Vasthi kembali berteriak. Joshua mengacuhkannya. Kendaraan berhenti di jalanan yang sepi dan gelap. Vasthi mengerjap, dan Joshua kembali merangkak ke belakang, meraih tubunya dan kembali melumat bibirnya. Vasthi hampir kehabisan napas, karena bibir Joshua yang menuntut. Ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi, saat jemari Joshua mengikat kedua tangannya di atas kepala dan bibir laki-laki itu menjelajahi wajah serta lehernya. Tali bahunya melorot ke lengan dengan gaunnya terangkat hingga ke pangkal paha. Sementara satu tangan Joshua yang bebas bergerilya di tubuhnya. “Joshua, sadarl

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD