BAB 104

1973 Words

Joshua membuka jas dan dasi, menatap perempuan yang sekarang duduk di sofa. Dewi sendiri sudah membuka blazernya, hanya tersisa gaun tanpa lengan. Joshua mengalihkan pandangan saat melihat d**a yang menyembul. Ia mengutuk diri, karena tidak menolak saat perempuan itu ingin kemari. Menggoyangkan gelasnya, ia duduk di sofa kecil. Berusaha untuk tidak menatap langsung pada perempuan itu. “Kamu setiap hari pulang jam segini?” tanya Dewi. Joshua mengangguk. “Begitulah.” “Nggak capek?” “Resiko pekerjaan.” Dewi tersenyum, meletakkan gelasnya di atas meja kaca. Menatap Joshua yang menunduk dengan senyum terkulum. Bertahun-tahun tidak bertemu, ia tidak menyangka kalau Joshua akan berubah menjadi demikian menawan. Joshua memang tampan dari dulu, banyak gadis-gadis yang mengejarnya, tapi tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD