“Om, mau nambah tahu atau tempe?” “Nggak, ini aja cukup. Tanya abangnya, ada sate usus nggak?” Liam membiarkan Kamari yang memesan makanan. Ia memperhatikan dengan seksama gadis itu, yang dengan santai memberikan instruksi pada pedagang. Kamari terlihat begitu akrab dengan suasana warung tenda yang sederhana itu, memesan dua nasi uduk dengan sate usus, lele, ayam goreng, lengkap dengan lalapan—makanan yang sederhana namun terasa istimewa. Makan di warung tenda yang tidak jauh dari kos Kamari, bagi Liam, adalah pengalaman yang berbeda. Biasanya, ia akan berada di restoran mewah atau tempat-tempat eksklusif, namun kali ini, makan bersama Kamari di tempat yang jauh dari kemewahan terasa menyenangkan. Liam mengendarai mobil mewahnya, dan itu tentu saja menarik perhatian pembeli lainnya. Mob