BAB 51

1337 Words

Liam berdiri di depan rumah kecil dengan dinding bata yang sudah rapuh. Di dekat got, berjajar pot berisi tanaman yang sudah rusak. Orang-orang yang melewati rumah, baik yang berkendara maupun yang berjalan kaki, tidak tahan untuk tidak menengok. Liam menatap pintu yang setengah terbuka, menduga-duga apakah ada orang di dalamnya. Liam menatap prihatin pada keadaan rumah yang nyaris hancur dan tidak terawat. Bukankah ini rumah yang dibeli secara pribadi? Kenapa mereka tidak memperbaiki yang rusak? Brata terlalu malas, atau barangkali tidak ada uang. Di samping rumah ada jemuran dari bambu, Liam mengenali satu kaos yang masih tergantung di sana. itu adalah milik Kamari. Rasa sesak menguasainya sesaat, membayangkan kalau gadis yang dicintainya harus tinggal di tempat seperti ini dalam keada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD