Sebenarnya, Liam tidak pernah punya masalah pribadi dengan Marcello. Masalah di antara mereka selalu tentang perusahaan dan persaingan bisnis. Hal wajar dalam dunia usaha. Beberapa tahun Ialu mereka bahkan terbilang akrab, dengan rentang usia yang sepantar tidak ada sekat antara keduanya. Setiap kali benzemu, yang mereka bicarakan selalu soal bisnis dan juga rencana untuk membuat perusahaan baru. Sampai akhirnya terjadi sesuatu dan membuat hubungan keduanya merenggang.
Sebagai sesama pebisnis, jujur saja Liam kagum dengan cara kerja Marcello yang cekatan, taktis, serta penuh dengan ide-ide brilian. Bisa dikatakan kalau Marcello adalah seorang perencana serta pengusaha ulung. Mereka akan tetap menjadi teman baik, terlepas dari persaingan dalam dunia bisnis. Seandainya saja, keduanya tidak
