Hari berganti hari, minggu berganti minggu, hingga tanpa terasa kandungan Shana sudah menginjak usia tiga puluh enam minggu, waktu yang sangat baik untuk melakukan proses persalinan bayi kembar.
Sejak kehamilan Shana semakin membesar, Nathan benar-benar menjadi suami siaga. Disela kesibukkan pekerjaannya, Nathan selalu menyempatkan mengurus segala keperluan istrinya. Ia pun memilih bekerja di rumah, dan memonitor urusan kantor dari jarak jauh. Hanya sesekali ia meninggalkan Shana sendirian, ketika Nathan diharuskan meeting dengan klien penting atau mengurus berkas yang harus dikerjakan olehnya langsung.
Sebenarnya, sejak melewati trimester pertama kehamilan, Shana sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa, nafsu makannya pun sudah kembali normal. Tetapi, Nathan yang lebih merasa kha
