"Nath, aku takut." Lirih Shana seraya menggenggam erat tangan suaminya. Nathan yang berusaha terlihat tetap tenang kini memberikan senyum hangatnya, agar Shana tidak merasa ketakutan lagi. "Semuanya akan baik-baik aja. Kamu gak usah khawatir. Tisa dokter spesialis kandungan terbaik di sini, kita percayakan semuanya pada dia," sahut Nathan. Trek. Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian keduanya. Nathan menoleh pada asal suara dan mendapati Tisa sedang berjalan masuk membawa sebuah amplop coklat di tangannya. Wanita bersneli itu memberikan amplop tersebut pada Nathan, lalu berjalan mendekati Shana yang terlihat sedang menahan rasa sakit dari kontraksi yang kembali datang. Tisa menggenggam tangan wanita itu lalu mengusap dengan lembut bahu Shana. "Saya yakin, kamu bisa melewati