Agni melirik Bram yang masik fokus dengan kemudi setirnya, ia lalu mengalihkan tatapannya ke depan, Bram memasuki komplek perumahan elit. Ia sudah menduga bahwa Bram memang terlahir dari keluarga kaya seperti ini. Bram membelokkan mobilnya kesalah satu rumah berpagar putih itu. Inilah rumah orang tua Bram. Bram membuktikan ucapannya, bahwa ia akan mengajaknya kerumah orang tuanya dan mengenalkan dirinya. Itu membuktikan bahwa Bram serius dengan dirinya. Bram mematikan mesin mobil tepat di garasi luar, dan ia lalu melirik Agni, wanita itu hanya diam sepanjang jalan tadi. Bram juga tidak ingin mengganggu pikiran Agni. Bram hanya ingin, Agni berpikir jernih, dan membuat wanita itu nyaman di dekatnya. "Ini rumah orang tua saya, ayo kita masuk ke dalam," Agni tersenyum dan mengangguk, "iya"