Orang tua Bram menerima Agni dengan suka cita. Agni pikir, orang kaya seperti Bram tidak akan menerimanya, seperti keluarga mbak Melisa yang tidak menerima kehadiran mas Bram. Tapi lihatlah orang tua Bram begitu hangat menyambutnya. Orang tua Bram menyukai kehadirannya Agni tidak sedikitpun merasa bahwa orang tua Bram mengucilkanya, sama sekali tidak membedakannya. Beliau malah berkata, bahwa dirinya sudah merubah sifat Bram yang keras menjadi lebih hangat. Orang tua Bram meminta Agni menjaga hubungan dengan Bram, jangan pernah melepaskan Bram dalam keadaan apapun. Agni melirik jam yang melingkar di tangannya, menunjukkan pukul 20.00. Jujur hatinya cukup was-was untuk pulang. Agni memandang Bram, laki-laki itu mengantarnya pulang seperti biasa dan masih fokus dengan kemudi setirnya. "Or