Selesai makan malam dan memastikan kedua orang tuanya sudah pulang, Alejandro mengambil jaketnya dengan niat menuju supermarket. Ada beberapa barang kebutuhan yang harus segera ia beli, tapi pikirannya tidak sepenuhnya pada daftar belanja itu. Tangannya refleks meraih ponsel, menulis pesan singkat pada Sofia. Ia ingin tahu di mana gadis itu berada, berharap Sofia tak menolak ajakannya malam ini. Rasa rindu yang bercampur resah menyelimuti pikirannya. Alejandro tahu ada jarak yang belum terjembatani sejak perdebatan kecil mereka tempo hari. Maka, supermarket bukan sekadar tujuan membeli barang, melainkan alasan untuk mempertemukan mereka kembali. Dalam hati, ia berharap Sofia mau datang, menemaninya, seperti dulu—dengan senyum hangat yang selalu berhasil menenangkan hatinya. 'Sorry, aku s