Lihat Nanti

943 Words
'Cklek' Semua mata kini tertuju pada pria yang tengah berjalan masuk keruang rawat ini dengan senyum bahagia. "Bagaimana keadaan Ify yo?" Tanya Manda khawatir. "Kalo dilihat lihat dari senyumnya Rio sepertinya baik baik saja ma." Timpal Zeth yang ikut tersenyum karena senyuman Rio. "Apa kata dokter kak?" Tanya Ify pada suaminya. Rio yang sedari tadi tersenyum lebar menatap istrinya yang terlihat bingung. "Kata dokter kamu baik baik aja fy begitu juga dengan anak kita dia baik baik aja." Ujar Rio sambil mengusap rambut istrinya sayang. "Anak? Ma- maksud kakak anak kita? Aku- Aku hamil?"Tanya Ify tak percaya. Rio mengangguk antusias kemudian mengelus perut datar Ify. "Rio junior ada disini." Bisiknya mesra pada sang istri. "Ya ampun papa kita bakal punya cucu... haduh senengnya." Ujar Manda sangat bahagia. "Kak- kakak serius kan?" Tanya Ify masih tak percaya. Rio mengangguk sekali lagi untuk meyakinkan istrinya. "Kalo kamu masih gak percaya lebih baik siang nanti kita ke dokter kandungan periksa janinnya." Ajak Rio yang langsung disetujui Ify. "Aduhhh putri mama... selamat ya sayang kamu akan jadi mama seperti mama. Kamu harus cepet sembuh biar gak ngerasain hamil dirumah sakit." Ucap Manda menasehati Ify. "Iya ma, Insyaallah doakan Ify sehat terus ya ma." "Pasti sayang." "Selamat son, ternyata kerjakeras kamu membuahkan hasil." Ujar Zeth pada anaknya. "Artinya emang Rio ini tokcer pa, sebulan bikin langsung jadi." Ujar Rio bangga. "Yaya terserah apa kamu bilang Mario. Yang pasti jaga istri kamu, selalu jadi suami siaga saat istri hamil." Nasehat Zeth pada putranya. "Bener tuh apa yang dibilangin sama papa. Nanti kamu akan ngerasain susahnya ngurus istri lagi hamil." Timpal Manda pada anaknya itu. "Iya ma, lagi pula dari dulu juga Rio selalu jadi suami siaga kok untuk Ify." Ujar Rio tak ingin disalahkan. "Yasudahlah Mario kamu memang tidak bisa disela sedikit. Papa pamit mau kekantor." Ujar Zeth. "Iya pa." "Sayang kamu jaga kondisi kamu, inget ada cucu papa sekarang." Tukas Zeth pada Ify yang sibalas anggukan serta senyuman sang menantu. "Oke pa." "Kalo gitu papa berangkat dulu." Selepas Zeth pergi, Rio meninggalkan Manda dan Ify berdua karena ingin mendaftarkan Ify untuk periksa kandungan dirumah sakit. "Mama juga sempet duga kalo kamu itu hamil sayang, pasalnya kamu sering capek kalo lagi bantuin mama. Muka pucet suka muntah muntah dan kepala suka pening. Tapi mama gak mau ambil kesimpulan takutnya php lagi." Celoteh Manda sambil mengupas buah apel. "Iya ma, aku lemes banget beberapa hari lalu. Mual sama pusing aja bawaannya tapi kalo dideket kak Rio tiba tiba sakitnya ilang gitu aja." "Tuh kan, hmm kalo gitu anak kamu suka sama bapaknya atau mungkin pas gede kayak bapaknya." Tukas Manda dengan sedikit kekehan dibelakangnya. "Ya mungkin, lagipula Ify masih belum percaya kalo aku lagi hamil sekarang. Pasalnya baru dua minggu lalu aku lulus dari S1. Itupun aku lebih cepat dari teman teman yang lain." Lirih Ify. "Gak papa sayang. Ini kan sudah takdir tuhan. Pasti ini yang terbaik untuk kamu. Semua akan baik baik aja selama ada mama, papa, kak iel, papa kamu dan juga suami kamu dan jangan lupa dengan calon anak kamu ini." Ify mengangguk mengiyakan ucapan Manda kemudian menghamburkan pelukannya ke mama mertuanya itu. "Terimakasih ya ma sudah menjaga dan menyayangi Ify selama ini." "Sama sama sayang. Ini memang sudah menjadi tugas mama sebagai mamamu." Ujar Manda sambil mengelus punggung menantunya itu. "Nah sekarang makan buahnya dulu." Manda yang kemudian melerai pelukannya itu. Tanpa disuruh dua kali Ify memakan buah yang sudah dipotingi oleh mertuanya itu. 'Cklek' "Bagaimana yo? Dokternya ada?" Tanya Manda ketika anaknya itu baru saja masuk ruangan. "Ada ma, kira kira Ify dan Rio kesana setelah jam makan siang." Jelas Rio. "Yaudah kalo gitu. Kamu jangan kerja hari ini." "Iya maa." "Mama juga mau pergi dulu, mama udah ada janji sama temen lama. Kamu baik baik ya sayang." Pamit Manda pada menantunya. "Iya ma. Hati hati ya." "Iya." "Mama perginya diantar siapa?" Tanya Rio. "Didepan udah ada pak Udin, tadi udah mama hubungi." Jelas Manda yang dimengerti Rio. "Yaudah." "Mama tinggal dulu yaa." Manda pun hilang dibalik pintu. "Sayang, kamu gak sakit lagi kan?" Tanya Rio memastikan. "Iya kak, aku baik baik aja. Gak usah khawatir." Jawab Ify dengan senyum pucatnya. "Haahh... maafkan kakak ya. Harusnya kakak gak gelitikin kamu sampe kamu pendarahan kayak tadi." Sesal Rio. "Iya kak. Lagian aku gak apa apa kok. Dan juga kan sebelumnya kita belum tau kalo ada janin dikandungan aku." Lirih Ify. Rio mengangguk kemudian mencium jemari istrinya yang tertaut dengan jarinya itu. "Kamu maunya anak kita laki-laki atau perempuan?" Tanya Rio berbinar. "Kakak maunya anak kita laki-laki atau perempuan?" Tanya Ify balik. "Hmm... Aku mau anak kita laki-laki." Ujar Rio sambil berpikir. "Kenapa laki-laki?" "Yalah sayang, karena aku mau dia jadi kapten basket disekolahnya nanti, jadi ketua osis, jadi cowok idaman sekolah, jadi pemimpin perusahaan kakak nantinya. Dan juga jadi leader untuk adik adiknya nanti." Jelas Rio sambil mengusap usap perut datar Ify. "Ih kakak kok gitu sih, cukup adik aja gak ada kata pengulangan jadi adik-adik." Sela Ify. "Loh kok gitu sih sayang. Aku tuh ya mau punya anak banyak kalo bisa gen halilintar kalah jumlah sama anak anak kita." Ujar Rio optimis. "Itu sih maunya kakak, pokoknya aku gak setuju cukup dua anak aja gak lebih." Tukas Ify. "Gak bisa gitu dong sayang." Tolak Rio. "Kenapa gak bisa? Kamu sih enak buatnya tapi aku yang ribet yang susah. Kalo satu dua aku gak papa tapi kalo 5 dan seterusnya aku gak mau." Tukas Ify. "Yah kok gitu sih, kalo cuma dua gak rame sayang rumah kita bakal sepi. Apalagi kamu pengen banget kita punya rumah sendiri. Tapi kalo sepi ya percuma aja mending kita tinggal dirumah orangtua aku." Protes Rio. "Ck kita liat aja nanti bakal dikasih berapa." Pasrah Ify malas berdebat. "Ya selain liat nanti kita juga harus berusaha sayang." Goda Rio pada Ify. "Kakak..." "Hahaha cie mukanya merah cie..." "Iiiihhhh ngeselin!" Vote and Comment guys!! Babies Haling
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD