35. Pertukaran di tengah Hujan

2220 Words

“Ayo, angkat, Nadine!” Arga mondar-mandir di kamarnya, langkahnya berat menghentak lantai kayu. Jemarinya berulang kali menekan tombol panggilan, layar ponsel tetap menampilkan tulisan calling tanpa tanda-tanda akan terhubung. Napasnya memburu, wajahnya tegang. Sudah lewat beberapa menit, tapi panggilannya tidak juga dijawab. “Sial!” umpatnya seraya mengacak rambut sendiri. “Bagaimana, Arga?” tanya Kinar, duduk di tepi ranjang dengan tangan saling menggenggam cemas. Matanya menatap putranya penuh harap. Arga hanya menggeleng, rahangnya mengeras. “Dia tidak mengangkat panggilanku, Bu.” Kinar menghela napas panjang, dadanya terasa sesak. “Apa Nadine baik-baik saja?” suaranya nyaris berbisik, seperti takut dengan jawaban. “Jika Tuan David berhasil menemukan Nadine, pasti dia baik-baik sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD