Hampir sepuluh menit berlalu, namun Indah ataupun Bagas tidak kunjung memulai pembicaraan. Mereka berdua diam, sibuk dengan pemikirannya masing-masing. Setelah mendapat penolakan dari Titan kemarin, akhirnya Indah memberanikan diri untuk menemui Bagas ditemani Vina. Indah masih tidak berani menemui Bagas serang diri. Penyesalan dan rasa bersalah yang begitu besar dirasakannya, membuat Indah sadar jika ia tidak pantas untuk sekedar menyapa atau menanyakan keadaan Bagas. Namun setelah mendapat kabar kecelakaan yang menimpa Bagas, sebagai seorang Ibu yang melahirkan Bagas tentu saja ia merasa begitu khawatir dan ingin segera menemui anaknya. "Nak,," Akhirnya Indah bersuara, memulai pembicaraan. "Bagaimana keadaan kamu?" Lanjut Indah. Ia masih tidak berani lebih dekat lagi, Indah berdiri c

