"Hai, Diane!" sapaku. "Hai, Kayla," balasnya. "Apa ada yang kau butuh 'kan?" Diane terlihat menyapu pandangannya ke sekililing, lalu pandangannya kembali padaku. Dia terlihat tidak ingin ada orang yang melihat kami. "Bisa kita berbicara?" pinta Diane dengan suara kecil. Aku mengangguk. "Tetapi, kita telah berbicara sedari tadi," balasku. Diane menggeleng. "Bukan! Yang kuinginkan adalah pembicaraan tertutup." Aku tidak terlalu mengerti. Namun, Diane sepertinya ingin sekali untuk berbicara tentang hal tertutup itu. Jadi, aku keluar dari kamarku dan hendak menutup pintunya. Diane tiba-tiba saja menahan pintu sebelum aku menutupnya dengan sempurna. Aku terkejut olehnya yang seperti itu. "Mengapa, Diane?" tanyaku. Diane mendorong pintu ke dalam hingga pintu ini kembali terbuka. Aku b