Menaiki taksi berwarna kuning, Hanae menuju rumah Xavion. Semenjak rombongan kejaksaan kembali menuju Los Angeles, ia sudah diberi alamat rumah bos angkuhnya itu. Di luar sedang hujan deras sejak 20 menit lalu hingga bahkan jarak pandang sopir taksi terbatas. Hal ini membuatnya berjalan pelan di laju jalan tol. Hanae melirik jam di tangan. Xavion mengharuskan ia datang sebelum pukul tujuh malam. Karena hujan dan kendaraan melaju lambat, sekarang justru sudah pukul tujuh malam. ‘Semoga dia tidak marah karena aku terlambat,’ keluh Hanae membatin. Ingin meminta sopir berjalan lebih cepat lagi, tetapi sepertinya tidak aman mengingat banyak truk berlalu lalang di sekitar. Akhirnya, 30 menit kemudian baru Hanae sampai di sebuah rumah tingkat dua. Tidak terlalu besar, tetapi kesan mewah je