Part41 | Hadiah Untuk Agnes

1706 Words

"Uhm, baiklah. Tapi sungguh, aku tidak suka di buat penasaran seperti ini.” Gumam Agnes dan menarik nafas, menumpuk kembali kesabarannya. Brice mengusap puncak kepala rambut Agnes. Dia juga tak sabar melihat reaksi Agnes. Sepuluh menit pun berlalu, Brice menghentikan kendaraannya tepat di depan sebuah gedung tingkat empat. Brice mematikan mesin mobilnya lalu membuka seatbealt milik Agnes, kemudian ia turun mengitari bagian depan mobil dan membuka pintu untuk Agnes, “Ayo sayang.” Brice mengulurkan tangannya. Agnes turun dan memegang tangan Brice, ia menatap bingung dengan gedung mewah yang kontruksinya full dari kaca. Namun, dia hanya mengikuti langkah Brice yang membawanya. Dan akhirnya mereka tiba di depan pintu utama gedung, “Selamat pagi Tuan, selamat pagi nona.” Sapa Zeta menyamb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD