“Tentu saja di sini!” ucapnya dan langsung melumat bibir manis Agnes yang begitu basah. “Euhm…” Brice mendudukkan Agnes di tepi bathtub, lalu kembali melumat bibir istrinya itu, saling berbagi saliva dan melilitkan lidah mereka. Agnes mengalungkan kedua tangannya di leher Brice, “Buka bajuku sayang,” bisik Brice kepada Agnes sembari melepaskan pakaian Agnes dengan cepat. Dengan sesekali ia terus saja menyesap tiap kulit tubuh Agnes yang begitu mulus. Mulai dari leher, hingga ke bagian payu daranya yang sudah terekspos begitu cantik. Brice melepaskan keseluruhan pakaian Agnes dengan mudah tanpa meninggalkan sehelai benang pun, begitu pun dirinya yang kini hanya menyisakan boxer yang menutupi miliknya. “Euhm… Ah! Brice!” suara lirih dan desahan pelan Agnes membuat Brice semakin berga ir