32

1233 Words

“Habis itu… habis it-” Raka langsung membawa Uci ke dalam pelukannya. Tidak sanggup melihat betapa hancurnya gadis ini. Uci membawa dirinya lebih dalam pada pelukan Raka. Dadanya sesak, luruhan air matanya juga sudah mendesak. Gadis itu tidak tau sudah berapa kali ia membasahi kemeja Raka. Ia hanya ingin bercerita dan satu-satunya tempat Uci bercerita adalah Raka. Hanya Raka yang selama ini melihatnya hancur dan biarlah selanjutnya juga hanya Raka. “Gue lupa, Ka.. gue lupa,” ucap Uci meraung, ia tidak pernah menyelesaikan juga tidak mau menceritakan akhir ceritanya tersebut. Ia sudah teramat sering mengulang kejadian yang dialaminya dua tahun belakangan ini pada Raka setiap pria itu datang mengunjunginya baik di rumah ataupun saat Uci berulah dan berakhir di rumah sakit. Uci menceritakan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD