12

1013 Words

Hany masih berada di dalam kamarnya, masih menangisi nasibnya. Keputusan Papa Broto adalah tetap memindahkan Hany ke rumah Kakek Bram dan Nenek Inggit. Segala keperluan Hanybsesnag dipersiapkan oleh beberapa asisten rumah tangganya. Mbok Yum sudah datang menghampiri Nina Mudanya dengan membawa satu nampan besar berisi bubur ayam kesukaan Hany dengan air teh manis hangat. "Nona, makan dulu ya, Mbok suapin?" tanya Mbok Yum pelan. Tubuh Hany terbaring menghadap ke samping dengan memeluk guling kesayangannya drta memakai selimut tebal hingga bagian leher tertutup rapat. Isak tangisnya masih terdengar lirih, matanya sudah sembab dan bengkak karena sudah beberapa jam menangis tiada henti. Hany mengingat kejadian beberapa jam lalu, saat Papa Broto memarahi Hany tanpa jeda sedikitpun, tanpa r

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD