Berbohong Untuk Kebaikan

1096 Words

Zea pergi membawa ponsel di tangannya, dia masuk ke dalam kamarnya dan menjawab panggilan itu. "Hallo," jawabnya dengan suara parau. "Hai, Sayang. Kamu lagi ngapain? Sudah makan siang? Aku baru saja selesai makan siang dan ini kau kembali kerja, restaurant lagi ramai soalnya." Zea mendengarkan semua ucapan Pandu sambil menahan tangisnya. Dia ingin menangis, mengadu tapi tidak bisa karena kalau Pandu tahu yang dia alami saat ini pria itu pasti akan sedih dan marah jadi satu. "Ze? Halo ..." panggil Pandu karena tidak ada jawaban dari sana, pria itu sampai bolak balik melihat layar ponselnya karena dia mengira sambungannya terputus, tapi nyatanya tidak. Panggilannya masih tersambung. "I-iya." jawab Zea sembari mengusap air matanya dan dia berusaha menetralkan suaranya agar Pandu tidak c

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD