"Bagaimana Mas Elvan tahu kalau aku menemui Pandu?" tanya Zea ketika dia dan Elvan sudah dalam mobil perjalanan pulang.
Elvan tersenyum.
"Kok malah senyum? Gak marah sama aku?" tanya Zea lagi.
Akhirnya Elvan menghela napas panjang.
Serba salah menghadapi wanita, khususnya wanita yang sedang hamil. Di kasih senyuman dia merasa aneh, nanti di marahin dia nangis. Calon bapak dua anak itu bingung dan lebih memilih tersenyum dan diam saja.
"Kok malah diam?" celetuk Zea yang mulai kesal karena semua pertanyaannya tidak satupun Elvan jawab.
Diam pun salah? Terlalu.
"Gak apa-apa, Sayang. Aku diam karena sedang mendengarkan ocehan kamu, mending kamu cerewet seperti ini dari nangis kaya tadi." Elvan menjawab dengan diplomatis biar tidak terus di cecar oleh Zea yang mood-nya sedang naik turun.
