Kilas balik. Deyja duduk terdiam di dalam rumah Alexander yang sepi. Alexander buru-buru pergi begitu mendengar tentang kebangkitan Meena, entah kemana. Mungkin memastikan keadaan Florence. Istrinya. Cih! Umpat Deyja dalam hati. Wanita pembawa sial! Pengganggu! Deyja menyandarkan kepalanya yang terasa pening ke belakang. Semua kebencian yang berkumpul di dalam perutnya mulai memanjat keatas, meremas benaknya yang sudah lama tidak bisa beristirahat. Pikirannya melayang pada pertama kalinya ia bertemu Alexander. Kala itu dirinya baru berumur 15 tahun. Seorang gadis yang jelita. Tinggi dan tampak lebih dewasa dari umurnya. Sayangnya, kisah hidup Deyja tidak berjalan semulus wajahnya. Umur 15 tahun, ia dijual oleh ayah tirinya. Cerita klise tentang hutang tidak terbayar yang berakh