*** "Leon!" Maureen terbeliak memandang ke arah suaminya yang tengah menodongkan senjata api ke kepala Stefan. Untuk beberapa saat, tubuh Maureen membeku, dadanya berdegup kencang, dan keringat mengalir di sekitar pelipisnya. Ia menelan saliva sebelum berlari menghampiri suaminya. Leon, tersentak, kaget mendengar seruan istrinya. Ia menurunkan senjata dari arah Stefan, lalu menoleh menatap Maureen. "Ya Tuhan, apa yang kamu lakukan, Leon?" Suara Maureen bergetar saat menatap suaminya dengan tatapan khawatir. Matanya berembun, dan pandangannya turun melihat jelas senjata api itu digenggam kuat oleh suaminya. Kemudian, Maureen mengalihkan pandangan ke arah Stefan. Penampilan pria itu tampak sangat buruk. Wajah tampannya terluka, darah mengalir dari hidungnya, dan kedua sudut bibirnya terl