Keputusan Raga

1552 Words

Kriet … Raga membuka pintu dengan amat hati-hati tak ingin membangunkan Shava. Dan saat memasuki kamar, ia masih mendapati Shava tertidur dengan lelapnya. Tap … tap … Derap langkah kaki Raga terdengar menghampiri ranjang. Ia menarik kursi tepat ke sisi ranjang, duduk di sana dan menatap Shava dalam diam. Tiba-tiba perhatiannya teralihkan pada buku gambar Shava di atas meja, diambilnya buku gambar itu dan mulai membuka lembar pertama. Senyum tipisnya merekah, amat sangat tipis sampai nyaris tak seperti senyuman saat melihat gambar Shava sendiri juga caranya mewarnai. Mungkin gambar Shava belum rapi namun cara mewarnainya sangat bagus untuk anak seusianya.  Shava menggambar dua orang dan mengatakan pada Raga bahwa itu adalah gambar dia dan mamanya. Andai saja Shava mengingat alamat rumah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD