“Da … da ….” Shava melambaikan tangan pada Raga dan Bian yang mulai memasuki mobil. Ia masih berdiri di teras bersama kakek dan neneknya meski perlahan mobil Raga mulai meninggalkan kediaman. Bahkan saat mobil Raga tak lagi terlihat Shava masih setia berdiri di sana. “Shava, ayo masuk kemudian mandi,” ajak sang nenek. Shava masih berdiam diri selama beberapa saat, sampai akhirnya ia setengah mendongak dan mengangguk sebagai jawaban. Dan saat neneknya menuntunnya untuk kembali memasuki rumah, ia hanya bisa mengikutinya. Bagaimanapun juga ini adalah pertama kalinya Raga meninggalkannya bersama keluarga barunya. Selama di rumah sakit Raga tak pernah meninggalkannya, kalaupun ia pergi ada Bian yang menemaninya. Ia hanya merasa belum terbiasa dan sedikit khawatir jikalau Raga tak akan kembali