Kamu Bukan Saudariku

2183 Words
“Tuan muda Mo, aku hanya ingin," wanita itu ketakutan dan tidak bisa meneruskan ucapannya. Mo Qing Shan berdiri dan melangkah maju, membentengi tubuh Mo Qi Yue dengan tubuh tingginya. Ia kemudian berkata dengan dingin. “Aku kira kalian semua sudah tahu kalau aku benar-benar tidak suka jika ada orang yang menyentuh milikku.” Wanita penghibur itu akhirnya diam dan tidak mengatakan apa-apa lagi, sementara itu Mo Qing Shan berbalik untuk melihat wajah cantik Mo Qi Yue yang tampak tenang. Mo Qi Yue bersuara, “ShanShan" Ekspresi Mo Qing Shan benar-benar berubah, tadinya dia memperlihatkan ekspresi menyeramkan, tampak seperti iblis yang siap melahap mangsanya, tapi ekspresi itu tiba-tiba berubah menjadi lembut ketika wajahnya yang tampan menatap wajah Mo Qi Yue yang cantik. Senyuman merekah tiba-tiba muncul di wajah tampan Mo Qing Shan. “Ayo kita pergi.” “En.” Qi Yue mengangguk dan di saat yang bersamaan Mo Qing Shan meraih tangannya dan menariknya keluar dari tempat itu. Para kerumunan wanita penghibur masih membeku di tempat mereka, sebagian dari mereka tampak tersipu ketika salah seorang wanita penghibur berkata. "Apakah itu benar-benar tuan muda Mo? Dia tidak pernah tersenyum pada kita sebelumnya, kita sudah lama melihatnya di rumah bordir ini, tapi dia belum pernah sama sekali tersenyum seperti itu.” Wanita penghibur lain menanggapi. “Kau benar, siapa wanita bangsawan tadi? Sepertinya dia adalah orang yang disukai oleh tuan muda Mo.” Kerumunan itu secara berangsur-angsur membubarkan diri dan wajah para wanita penghibur yang mengagumi Mo Qing Shan tampak diliputi kekecewaan. */ Tangan Mo Qi Yue masih ditarik oleh Mo Qing Shan ketika keduanya bahkan sudah menjauh dari rumah hiburan itu. Mo Qi Yue secara tiba-tiba menghentikan langkah kakinya dan membuat Mo Qing Shan yang memimpin jalan juga ikut berhenti. " "Jie, ada apa?” Tanya Mo Qing Shan. “NianNian sedang berjaga di pintu belakang rumah bordill, dia akan mencariku nanti. Aku harus kembali dulu.” Mengingat jika pelayan kecilnya masih menunggunya, Mo Qi Yue merasa sangat khawatir. Tapi Mo Qing Shan tampak begitu santai dan tangannya enggan melepaskan tangan wanita itu. “Jie, kau tenang saja.” Mo Qing Shan tersenyum ketika ia bersuara, “Xu Jia.” Tiba-tiba seorang laki-laki muncul entah dari mana. “Tuan muda.” Laki-laki itu adalah pengawal sekaligus sahabat baik Mo Qing Shan, Xu Jia. Selain ahli bela diri ia juga adalah senior berbakat dari perguruan Wuji. “Bawa pulang NianNian, aku akan kembali bersama Jiejie ku.” Mo Qing Shan berkata. “Saya mengerti tuan muda.” Xu Jia segera menghilang di keramaian setelah ia mengiyakan perintah majikannya itu. “Sudah teratasi kan? Ayo kita jalan-jalan dulu sebelum kembali.” Mo Qing Shan berniat untuk menarik tangan Mo Qi Yue lagi, tapi Mo Qi Yue buru-buru melepaskannya. Dan sebagai gantinya tangan Mo Qi Yue kini menarik telinga pria tampan itu. “Aahh, sakit. Mo Qi Yue! Kau kenapa menarik telingaku?” Tinggi badan Mo Qing Shan yang sebelumnya melampaui tinggi badan Mo Qi Yue kini sudah tidak berlaku lagi. Tubuh tingginya dipaksa menunduk dan wajah mereka kini sejajar. Mo Qi Yue berkata dengan wajah puas. “Adikku, Jiejie ini sangat mengkhawatirkanmu. Dan kau malah membuat masalah di rumah bordir. Kau bahkan tidak pulang dan ayah sedang mencarimu. Kau tahu kan kalau ibu sangat khawatir sekarang.” Alih-alih meraung pada gadis itu, Mo Qing Shan tampak jauh lebih tenang. Wajah tampannya hanya tersenyum ketika dia secara diam-diam memperhatikan wajah putih Mo Qi Yue yang kini mulai memerah karena kemarahan. “Kenapa kau melihatku seperti itu?” Mo Qi Yue membelalak. “Kau begitu cantik kalau sedang marah Jie. Aku rela dimarahi seumur hidup olehmu.” Mo Qing Shan tersenyum ketika ia mengatakan hal ini. Dan Mo Qi Yue hanya bisa memiringkan kepalanya, dia tidak tahu harus tertawa atau menangis ketika dia mendengar rayuan gombal pria itu. Mo Qi Yue kemudian melepaskan tangannya dari telinga Mo Qing Shan dan barkata. “Lidahmu memang terbuat dari sutra. Kau sangat pandai berkata-kata manis, tak heran jika semua wanita menyukaimu.” “Tapi aku tidak menyukai mereka. Aku hanya menyukai Jiejie.” Mo Qing Shan merangkul lengan ramping Mo Qi Yue saat ia tersenyum manja. Lesung pipitnya muncul dan wajah tampan yang luar biasa membuat Mo Qing Shan tampak semakin menawan. Tapi Mo Qi Yue bukanlah para gadis yang mengidolakan Mo Qing Shan, jadi ia hanya tersenyum ringan ketika ia membiarkan pemuda itu memeluk lengannya. “Kau sudah dewasa sekarang. Kau bukan anak kecil lagi, usiamu bahkan sudah memasuki usia menikah. Jangan membuat ulah dengan mengatakan hal-hal konyol padaku. Jika ada orang yang mendengar, dan tidak mengetahui kalau kita itu kakak beradik, aku takut mereka akan salah paham. Dan sebagai gantinya, kau akan kehilangan gelarmu sebagai ‘tuan muda tampan ibukota yang menjadi pujaan hati setiap wanita’”. Mo Qing Shan tampak sedang berpikir ketika ia mendengarkan ucapan Mo Qi Yue itu, hingga kemudian ia tersenyum dan berkata. “Aku tidak keberatan selama aku bisa bersamamu selamanya. Aku tidak perlu menikah dan Jiejie juga tidak perlu menikah. Aku akan merawat Jiejie dengan baik selamanya.” “Dasar anak nakal. Jangan bicara omong kosong lagi, ayo kita pergi untuk membeli kepiting. Aku akan membuatkan ayah bakso kepiting.” Mo Qi Yue kemudian berjalan meninggalkan Mo Qing Shan yang masih membeku di tempatnya berdiri. Mo Qing Shan menatap punggung gadis itu dengan ekspresi rumit dan tidak bisa ditebak. Seolah ada sesuatu yang ingin dia katakan, tapi kata-kata itu terjerat di tenggorokannya dan Mo Qing Shan hanya bisa menelannya kembali. Mo Qing Shan kemudian menghela napas dan berlari mengejar Mo Qi Yue. "Jie, tunggu aku!” Mo Qing Shan kini sudah berjalan berdampingan dengan Mo Qi Yue lagi. Dia tiba-tiba tersenyum dan membuka mulutnya. “Jie, memangnya apa yang salah dengan ucapanku tadi? Omong kosong seperti apa yang aku katakan? Semua yang aku katakan itu benar kan?” Melihat orang disampingnya itu masih tidak mau melupakan hal ini, Mo Qi Yue berhenti dan menatap wajah Mo Qing Shan yang memancarkan senyum luar biasa menawan. “Adik kecil, dengarkan Jiejie ini.” “Aku mendengarkanmu dan akan selalu begitu.” Mo Qing Shan tersenyum saat ia membuka mulutnya. Qi Yue menghela napas, “……” “Contohnya saat di rumah hiburan tadi. Kau mengatakan aku adalah milikmu, kata-kata itu sangat ambigu. Orang lain pasti akan salah paham.” Mo Qi Yue kemudian berjalan ke arah penjual kepiting yang ada diseberang jalan, sementara Mo Qing Shan masih tersenyum saat ia melihat kakaknya menjauh darinya. Mo Qing Shan benar-benar tidak mau menyerah, ia mengejar Mo Qi Yue dan berbicara disamping telinga Mo Qi Yue. “Itu benarkan kan? Kau adalah milikku, kau adalah..” Mo Qing Shan bahkan belum selesai berkata, tapi penjual kepiting itu sudah terlebih dahulu berkomentar. “Aiya, tuan muda ini pasti sangat mencintaimu nona. Sungguh pasangan yang dibuat oleh surga. Yang satu sangat tampan dan yang satunya lagi sangat cantik. Aku iri pada kalian.” Mo Qing Shan, “…..” Mo Qi Yue, “…..” Mo Qi Yue seolah mendapatkan kentang panas di tangannya dan ingin segera melemparkan kentang panas itu ke tanah. Ia dengan tergesa-gesa berkata. “Bibi, kau salah. Ini adalah adikku, adikku yang paling nakal.” Bibi penjual kepiting, “…..” Bibi penjual kepiting itu kemudian tertawa canggung dan berkata. “Maafkan aku nona, tuan muda. Aku salah paham pada ucapan tuan muda tadi.” “Kau dengar itu kan? Dasar anak nakal.” Mo Qi Yue menggerutu pada Mo Qing Shan yang masih tertegun. Bibi penjual kepiting itu melanjutkan. “Kalian berdua tidak mirip, jadi aku mengira kalian adalah pasangan. Aku yakin nona ini mewarisi kecantikan ibunya dan tuan muda mewarisi ketampanan ayahnya.” Mo Qing Shan tidak banyak bicara lagi setelah itu. Ia hanya bisa diam saat wajahnya menatap Qi Yue yang sedang bertransaksi dengan bibi penjual kepiting. Selesai membeli kepiting, keduanya langsung berjalan untuk segera pulang ke Fu. Mo Qing Shan sudah tidak mengatakan apa-apa sejak kejadian di kios penjual kepiting itu. Dan Qi Yue merasa sedikit menyesal, ia takut jika adiknya itu merasa terbebani dengan ucapan penjual itu. Jadi untuk menghibur Qing Shan, Qi Yue berkata dengan suara manis, “Aiya. Sudahlah, berapa umurmu dan kau masih bersikap seperti ini. Baiklah, baiklah, Jiejie salah kali ini. Kau jangan marah lagi.” Mo Qi Yue mengenal Mo Qing Shan melebihi siapa pun yang ada di dunia ini, jadi ia tau jika suasana hati Mo Qing Shan sedang tidak baik. Qi Yue kemudian membelai rambut Qing Shan yang hitam, ia sedikit berjinjit untuk membelai kepala itu, ia kemudian berkata, “Aku memang milikmu. Kita saling memiliki satu sama lain. Bagaimana? Kau menyukainya kan?” Mo Qing Shan seperti tengah tersengat listrik, ia menatap Qi Yue yang sedang tersenyum padanya. Dan tanpa sadar, senyuman yang merekah juga muncul di wajahnya. Qing Shan yang lebih tinggi dari Qi Yue kemudian merendahkan tubuhnya untuk menyamai tinggi Qi Yue. Kini Qi Yue tidak perlu berjinjit lagi untuk membelai rambut adiknya itu. Qing Shan sangat senang ketika ia berkata, “Aku menyukainya. Sangat menyukainya, aku mau Jiejie juga membelai rambutku seumur hidup. Aku mau Jiejie membuatkanku bakso kepiting seperti kau membuatkan ayah. Aku ingin terus bersama Jiejie dan melindungi Jiejie.” “Bocah, pinggangku akan patah jika aku harus membelai rambutmu seumur hidup. Kau sangat tinggi dan aku sangat pendek.” Qi Yue menarik telinga Qing Shan. “Lalu aku hanya perlu menunduk dan itu akan membuatmu lebih mudah.” Qing Shan tidak mau kalah. Hatinya benar-benar diliputi kebahagiaan. Keduanya kini sudah kembali ke Fu, dan nyonya Mo yang melihat kedua anaknya kembali tepat waktu merasa sangat senang. Mo Qing Shan adalah bajingan kecil bermulut sutra, ia dengan manja memeluk ibunya dan bersikap manja. Dan sebagai gantinya, nyonya Mo yang berniat untuk marah menjadi meleleh dan kalah dari putranya itu. Sementara itu, Qi Yue berpamitan lalu kemudian berjalan untuk pergi ke dapur, ia akan memasak untuk makan malam nanti. “Shan ‘er, berhenti membuat ayahmu marah dan jangan memuat Jiejiemu khawatir. Kau sudah sangat dewasa sekarang, berapa usiamu dan kau masih bersikap seperti ini?” Kata-kata nyonya Mo sangat lembut, bahkan tidak bisa dikatakan kalau dia sedang marah. Mo Qing Shan tersenyum dan memeluk lengan ibunya, “Ibu, aku tidak akan mengulanginya lagi. Kalau begitu aku akan ke dapur dan membantu Jiejie.” “Shan ‘Er….” Nyonya Mo belum menyelesaikan apa yang ingin ia sampaikan pada putranya itu, tapi bayangan Qing Shan sudah jauh dan ia dengan antusias berlari menuju dapur. Dari luar dapur, ada asap yang mengepul, suara seseorang tengah mencincang daging terdengar dari luar. Qing Shan memperhatikan fitur wajah Qi Yue yang sedang mencincang daging dari samping , sangat anggun dan menawan. Dan Qing Shan tentu saja tidak akan hanya tinggal diam seperti batu bodoh di tepi pintu, ia segera melompat dari ambang pintu dan berteriak, “Jie!!!” Berniat untuk membuat kejutan dan berharap jika kakaknya itu akan tersenyum, tapi bukan itu yang terjadi. Jari Qi Yue tidak sengaja teriris pisau ketika pandangannya yang sebelumnya fokus pada daging tiba-tiba beralih ke sumber suara di mana Qing Shan berteriak dan memanggiilnya. Darah mengalir dari jari itu, dan Mo Qing Shan membelalak, segera berlari menuju kakaknya. “Jie, kau..jarimu berdarah.” Qing Shan berkata sambil menarik tangan kakaknya itu. Tapi Qi Yue hanya berkata dengan santai, “Perempuan yang memasak mana ada yang tidak pernah terluka. Kau jangan berlebi….” Qi Yue belum menyelesaikan ucapannya, tapi Qing Shan sudah memasukkan jari telunjuknya itu ke dalam mulutnya, menghisap darah yang keluar karena teriris. Qi Yue sedikit terkejut, ia diam dan tidak mengatakan apa-apa. Sementara Qing Shan yang masih menghisap darah segar itu juga tidak menatapnya, bulu matanya yang panjang terkulai lembut ketika ia dengan hati-hati menurunkan pandangannya. Sadar jika perilaku adiknya ini sudah berlebihan, Qi Yue segera menarik tangannya dan berkata, “Aku tidak apa-apa. Kau terlalu khawatir,..eh, apa yang kau lakukan disini?” Qing Shan menggaruk kepalanya dengan canggung, “Aku mau membantumu.” Qi Yue tertawa lembut, “Aiya, kau hanya akan menghambat pergerakanku. Aku sudah memiliki Nian Nian untuk membantuku, dia sedang mengambil cabai di halaman belakang. Kau lebih baik mandi dan berganti pakaian. Aroma anggur ditubuhmu akan membuat ayah marah.” Qing Shan diam sejenak, ia kemudian mengangguk bodoh dan berkata, “En. Baiklah.” Qing Shan akhirnya pergi dari dapur, meninggalkan Qi Yue yang masih menatap punggungnya yang lebar. Qing Shan dengan malas berjalan ke arah kamarnya, membuka pintu kamar dan kemudian menutupnya dengan acuh tak acuh. Qing Shan yang selalu menuruti perkataan Qi Yue kemudian berjalan ke arah kamar mandi, melepaskan semua pakaiannya dan kemudian masuk ke dalam bak kayu yang sebelumnya telah di isi dengan air panas. Di dalam air yang kini telah berubah menjadi hangat itu, Qing Shan berendam, ada bau cendana yang menenangkan di dalam air. “Dia benar-benar tau apa yang aku sukai?” Qing Shan menikmati bau cendana yang menenangkan. Ia kemudian melanjutkan ucapannya, “Tapi kenapa dia tidak menyadari kalau aku sebenarnya menyukainya? Menyukainya, melebihi bau cendana ini.” Qing Shan berkata sambil kembali menghirup wangi yang menenangkan itu, “Kau bukanlah kakakku, kita tidak terikat hubungan darah Liu Ru Shi…”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD