Berubah Pikiran

1977 Words
[Flashback] Mo Qing Shan yang masih berusia 16 tahun tidak kalah nakalnya dengan Mo Qing Shan yang telah dewasa. Di usianya yang sudah bisa dianggap dewasa di era kuno ini, dia masih suka membuat ayahnya, tuan Mo, naik darah. Dan sekali lagi, karena sesuatu, Mo Qing Shan memilih untuk bersembunyi dari ayahnya. Dia pergi ke ruang kerja ayahnya untuk bersembunyi dari pria yang telah memberinya kehidupan itu. “Tempat paling berbahaya adalah tempat paling aman, hehehe.” Mo Qing Shan terkekeh saat dia berhasil masuk ke dalam ruang kerja ayahnya. Tuan Mo Jianyu adalah pejabat tinggi istana, jadi wajar jika di ruang kerjanya terdapat banyak sekali dokumen-dokumen penting. Mo Qing Shan melihat tumpukan dokumen dan kepalanya sudah pusing karena hal ini. Menurutnya, menjadi pejabat adalah hal yang menyusahkan dan memusingkan. “Heheh, apakah ayah tidak menyimpan buku cerita atau buku bergambar lainnya?” Gumam Mo Qing Shan. Pria muda itu memang terlihat sedikit tidak tahu diri. Dia berani memikrkan hal-hal tidak baik, bahkan pada ayahnya sendiri. Dia kini sedang mencari sebuah buku bergambar atau pun buku cerita dewasa yang munurut Mo Qing Shan bisa menyelematkannya dari amukan ayahnya di masa depan. Namun setelah mencari beberapa lama, dia masih belum bisa menemukan apapun. “Aku tidak percaya ayah akan sebaik itu. Bukankah semua pria itu sama?” Menyadari ayahnya sangat berdedikasi dan mencintai ibunya dengan sepenuh hati, sehingga Mo Qing Shan tidak bisa menemukan buku cerita bergambar dewasa, dia merasa sedikit kecewa. Kekonyolan Mo Qing Shan ini akhirnya sirna setelah dia menemukan sebuah dokumen secara tidak sengaja. “Liu Ru Shi? Siapa dia?” Gumam Mo Qing Shan. Mo Qing Shan mulai membaca dokumen yang ditemukannya itu dengan saksama. Ekspresi wajahanya berubah-ubah, dari normal menjadi merah, dari merah menjadi gelap, dan kini wajah tampan itu menjadi begitu tegang. Apa yang dibaca tuan muda Mo? “Liu, Liu Ru Shi..Dia, dia, dia adalah Mo Qi Yue?!” Ujar Mo Qing Shan dengan terbata-bata. Apa maksud dari ucapannya? Dokumen yang ditemukan oleh Mo Qing Shan itu adalah dokumen yang isinya menyebutkan bahwa Mo Qi Yue bukanlah putri kandung dari tuan dan nyonya Mo. Nama aslinya adalah Liu Ru Shi dan bukannya Mo Qi Yue. [Flashback End] Senja telah menghilang sepenuhnya, langit malam telah menutupi segala lapisan cakrawala. Saat waktu makan malam hampir tiba, Mo Qi Yue yang sedari tadi menghabiskan waktunya untuk memasak di dapur, akhirnya telah kembali ke kamarnya untuk membersihkan dirinya. Tubuhnya penuh dengan keringat yang tidak terlihat dan gadis itu merasa tubuhnya lengket di sana sini, jadi dia memutuskan untuk mandi sebelum makan malam. Begitu Mo Qi Yue selesai, dia akhirnya keluar dari kamarnya. Sudah ada ayah dan ibunya, di ruang makan. Tuan dan nyonya Mo tersenyum ketika mereka melihat putri sulungnya. "Ayah, ibu, dimana ShanShan?" Mo Qi Yue baru saja akan duduk dan mengambil tempat. Tetapi ketika dia tidak melihat adiknya, hati Mo Qi Yue merasa tidak lega. Jadi gadis itu pergi untuk terlebih dahulu memanggil Mo Qing Shan. Mo Qing Shan, di lain sisi, pemuda tampan itu masih berada di bak mandi kayunya sejak tadi. Air di dalam bak itu bahkan sudah dingin, tetapi orang yang berendam di dalamnya dengan santai memejamkan matanya. Bukan bersantai, tetapi Mo Qing Shan sepenuhnya tertidur. Berdiri di depan pintu tuannya, Xu Jia melihat nona besar, Mo Qi Yue, dengan langkah besar menuju ke arahnya. Xu Jia segera berkata, "nona, apakah nona mencari tuan muda?" Mo Qi Yue. "En. Xu Jia, dimana adikku? Ayah dan ibu sudah menunggunya." Pengawal pribadi Mo Qing Shan, Xu Jia, berkata, "tuan muda ada di dalam, apakah nona Mo ingin aku memanggilnya?" "Tidak perlu, aku akan menemuinya sendiri." Mo Qi Yue berlalu meninggalkan Xu Jia yang masih berdiri di luar. Adalah hal yang biasa bagi seorang Mo Qi Yue untuk masuk ke ruangan pribadi Mo Qing Shan. Jika bukan karena usia keduanya yang telah menginjak usia dewasa, maka Mo Qing Shan pasti akan menolak untuk pindah dari kamar kakak perempuannya itu. "ShanShan, apa yang kau lakukan?" Mo Qi Yue melihat bayangan Mo Qing Shan dari balik pembatas transparan. Dia secara sembrono berjalan mendekat ke arah Mo Qing Shan. "Jie!" Mo Qing Shan tampak seperti melihat hantu. Dia sangat terkejut ketika dia melihat Mo Qi Yue berdiri di belakangnya. Nampaknya, tuan muda Mo tidak mendengar saat Mo Qi Yue memanggilnya tadi. Mo Qing Shan masih belum mengenakan jubahnya dengan benar. Jadi dadanya yang lebar dan perutnya yang berotot terekspos di depan Mo Qi Yue. Mo Qing Shan segera mengikat jubahnya secara acak dan berkata. "Ada apa?" Mo Qi Yue telah melihat tubuh Mo Qing Shan sejak mereka masih kecil, dan hal itu masih terbawa hingga mereka dewasa. Tidak ada rasa malu atau canggung ketika dia melihat tubuh bagian atas Mo Qing Shan secara langsung. Namun bukan itu poin pentingnya, Mo Qi Yue tampak melihat sesuatu di dada Mo Qing Shan dan sangat penasaran. Jadi secara tiba-tiba, gadis itu melompat ke arah Mo Qing Shan dan berniat melihat sesuatu itu. "Mo Qi Yue! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau bersikap seperti ini?" Mo Qing Shan kebakaran jenggot dan berusaha menutupi dirinya. Nampak alim dan tidak berdosa. "Jiejie melihat sebuah tato di dadamu. Biarkan Jiejie melihatnya, kau menulis nama siapa?" Ledek Mo Qi Yue. Berada sangat dekat dengan Mo Qi Yue seperti saat ini sudah membuat Mo Qing Shan kehilangan separuh dari kewarasannya. Dia berusaha untuk tidak menunjukan emosinya pada Mo Qi Yue dengan berkata, "Bukan apa-apa. Ini hanyalah tato sembarangan." "Kau benar-benar sudah dewasa adikku. Kau dulu akan menangis jika ayah memukulmu karena ketidakdisiplinan yang kau lakukan." Mo Qi Yue berkata, "siapa yang menyangka bahwa sekarang kau sudah benar-benar tidak takut bahkan dengan benda tajam dan panas untuk membuat sebuah tato?” Mo Qing Shan segera kembali dari akal sehatnya, dia segera memakai pakaiannya dan menarik tangan Mo Qi Yue untuk segera keluar dari ruangannya. Di depan meja makan, tuan Mo dan nyonya Mo sudah bersiap. Membiarkan kedua orang tua menunggu adalah perilaku yang tidak sopan, jadi Mo Qi Yue dengan tergesa-gesa menarik Mo Qing Shan. "Ayah, ibu." Mo Qing Shan duduk setelah dia memberi salam pada ayahnya. Ekspresi di wajah tuan Mo sudah sangat buruk ketika dia melihat ekspresi tidak tahu diri dari putranya. Walaupun tuan Mo adalah tipe pria penyayang dan tidak memiliki anak dari selir, dia bahkan tidak memiliki selir dan istri lain, tapi mendisiplinkan anak-anaknya adalah hal yang penting. Tetapi meskipun demikian, nyonya Mo sudah memberi tuan Mo ultimatum agar menahan amarahnya, setidaknya saat mereka sedang makan malam. Bakso kepiting buatan Mo Qi Yue setidaknya mampu menghilangkan separuh dari rasa jengkel yang ada di hati tuan Mo pada Mo Qing Shan. Sebelumnya, tuan Mo sama sekali tidak pernah banyak bicara atau melarang saat dia mengetahui putranya selalu terlibat dengan gadis-gadis yang ada di dumah bordil. Tetapi kali ini, situasinya sudah cukup tidak terkendali. Alasan pertama, usia Mo Qing Shan sudah mencapai usia menikah dimana dia harus segera memperistri seseorang. Dia adalah putra pejabat kekaisaran yang memiliki peringkat yang tinggi, tetapi walaupun demikian, Mo Qing Shan sama sekali berbeda dengan ayahnya. Ayahnya adalah pejabat kekaisaran, sementara Mo Qing Shan adalah pengangguran. Gadis mana yang bersedia menikah dengan seseorang pengangguran? Terlebih lagi, Mo Qing Shan ini bukanlah seorang pangeran kekaisaran yang bisa dengan mudah mendapatkan jabatan. Setelah makan malam, keluarga itu kembali berkumpul di aula untuk membicarakan sesuatu yang telah tertunda. "Pergilah ke perguruan Wuji bersama dengan Xu Jia. Ujian kekaisaran akan segera digelar dalam beberapa bulan. Kau harus mempersiapkannya." Tuan Mo bahkan tidak membiarkan nasi yang ada di perut Mo Qing Shan tercerna, dia berkata. "Kau harus meraih gelar terbaik. Kau harus menjadi pencetak gol. Kau…" Tuan Mo menghela napas, "lupakan tentang menjadi pencetak gol terbanyak. Setidaknya kau harus lolos dan masuk ke pengadilan kekaisaran." "Ilmu bela diriku tidaklah lemah ayah. Untuk apa aku pergi ke perguruan Wuji? Perjalanan kesana sangat melelahkan." Mo Qing Shan mengambil biji melon yang ada di atas meja dan mengunyahnya. Nyonya Mo benar-benar berharap putranya ini bisa sedikit lebih masuk akal. Tuan Mo harus sabar dalam menghadapi Mo Qing Shan. Dia tidak pernah memperlakukan putranya dengan kasar, jadi tuan Mo hanya bisa menghela napas ketika dia berkata. "Adik sepupumu, ZhenZhen, dia juga akan mengikuti ujian kekaisaran tahun ini." "Apa?" Mo Qing Shan hampir memuntahkan biji melon yang ada di mulutnya. "ZhenZhen bahkan tidak pernah ingin memasuki pengadilan kekaisaran. Selain menyukai bela diri, dia juga menyukai kaligrafi. Dia adalah tuan muda yang menyukai keindahan. Kenapa tiba-tiba…" Alasannya tentu saja ada pada paman Mo Qing Shan, Mo Xiang Yu. Jika bukan karena guru besar dan tetua perguruan Wuji itu, maka mustahil tuan muda Mo Nian Zhen yang sangat suka berpenampilan mewah itu mau mengikuti ujian kekaisaran yang digelar setiap tiga tahun sekali. "Aku akan memikirkannya dan memberikan ayah jawabannya sesegera mungkin. Mo Qing Shan dengan sopan berkata. "Mohon ayah hargai keputusan putra ini." Tuan Mo ingin mengutuk, juga ingin mengetahui, siapa yang telah menurunkan sikap manja dan perayu yang ada pada putranya, Mo Qing Shan. Tuan Mo tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. "Yah, terserah kau saja." Pandangan tuan Mo mengarah ke nyonya Mo. Ketika nyonya Mo telah menganggukkan kepalanya pada tuan Mo, tuan Mo segera mengalihkan tatapannya pada Mo Qi Yue yang sedang duduk di samping Mo Qing Shan. Suara tuan Mo terdengar sangat berat. "Yue 'er." Mo Qi Yue. "Ya ayah?" Tampak sangat ragu, tuan Mo merasa perkataan yang akan dia katakan pada Mo Qi Yue telah tersangkut di tenggorokannya. "Ayah tidak tahu apakah ayah bisa mengatakan hal ini padamu atau tidak." "Jangan ragu. Aku akan mendengarkan ayah. Silahkan ayah katakan pemikiran ayah pada Yue 'er." Kata Mo Qi Yue. "Ini…" Tuan Mo berkata, "Chen Wang. Dia menanyakanmu kembali." Mo Qi Yue, "…." "Untuk apa?! Kenapa dia bertanya soal Jiejie lagi? Kali ini apa yang dia inginkan?!" Berperan sebagai juru bicara Mo Qi Yue, ekspresi gelap sangat nampak terlihat di wajah Mo Qing Shan ketika dia mengatakan hal ini. "Chen Wang bertanya pada ayah mengenai kabarmu. Dia juga barkata kalau dia menyesalkan keputusan mendadaknya karena telah memutuskan pertunangan kalian." Kata tuan Mo, "dia benar-benar berharap bisa memulai…" Mo Qing Shan, "Tidak!" Tuan Mo, "…." Nyonya Mo, "…." Mo Qi Yue, "…." "Ayah, Chen Wang telah memutuskan pertunangannya dengan Jiejie-ku. Dia telah membuatnya menjadi bahan tertawaan. Untuk apa membuka luka masa lalu?!” Mo Qing Shan mengatakan hal ini tanpa jeda napas sekalipun. Tuan Mo. "Itu benar, tapi Jiejie-mu sudah seharusnya menikah. Harus ada orang yang merawatnya di masa depan." "Tidak perlu menikah. Aku akan merawat Jiejie sendiri. Aku akan memberikan semua hartaku untuknya. Untuk apa menikah dengan Chen Wang?!” Kata Mo Qing Shan dengan bersungguh-sungguh. Tuan Mo tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis. Dia berpendapat, "kau bahkan tidak memiliki pekerjaan. Bagaimana caramu menjaga dan menghidupi Jiejie-mu? Ahahah, jangan bercanda." "Ujian kekaisaran." Mo Qing Shan berkata, "akan aku buktikan di ujian kekaisaran. Ayah harus berjanji padaku, jangan pernah menyebutkan hal ini atau mendukung niat Chen Wang. Jiejie harus menentukan kehidupannya sendiri…" Mo Qi Yue menarik lengan baju Mo Shan, dia merasa adiknya sudah kelewat batas, "ShanShan…" Mo Qing Shan mengangguk pada Mo Qi Yue dan berkata pada ayahnya, "Jiejie-ku berhak mendapatkan orang yang jauh lebih baik dari Chen Wang. Yang mencintainya melebihi dirinya sendiri." Siapa yang mengira hal ini akan terjadi? Tuan Mo awalnya memang benar-benar ingin menyampaikan fakta bahwa pangeran kekaisaran, Chen Wang, benar-benar ingin memulai kembali usahanya mendapatkan Mo Qi Yue. Dan reaksi Mo Qing Shan bahkan melebihi reaksi Mo Qi Yue. Pemuda malas itu bahkan langsung mengiyakan keinginan ayahnya untuk mengikuti ujian kekaisaran. "Benarkah?" Tuan Mo berharap telinganya tidak salah dengar. Mo Qing Shan mengangguk. "En. Tiga hari lagi, aku akan pergi ke perguruan Wuji bersama dengan Xu Jia. Sebulan kemudian, aku akan menjadi pencetak gol terbanyak di ujian kekaisaran. Tidak hanya di bidang sastra, tapi juga dibidang militer." "Ahahaha, baiklah. Ayah akan menantikan hal itu." Tuan Mo berkata, "ayah tidak akan mendukung Chen Wang lagi. Kau benar, Jiejie-mu layak mendapatkan yang jauh lebih baik."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD