Sudah lebih dari setengah jam lamanya Shaila sadar dari pingsan, tetapi wanita itu belum juga mengatakan apa-apa. Shaila hanya diam termenung, tak menjawab pertanyaan Ken bahkan mungkin tidak menghiraukan kehadirannya. Ken sendiri terus menggenggam tangan Shaila erat berharap bisa menarik perhatian wanita itu. "Sayang, please jangan terus diam. Aku lebih memilih kamu marah dengan pukul aku daripada diam begini dan mengacuhkan aku." "Keluar." Ken cukup terkejut mendengar kata itu dari Shaila yang bahkan tidak menoleh padanya sama sekali. "Keluar." Menghela nafas pelan, Ken mencoba untuk menahan rasa egoisnya. Ia akan mencoba untuk mengerti keadaan Shaila yang sudah pasti syok sekarang. "Oke aku akan keluar, aku akan beri kamu waktu untuk sendiri. Nanti aku akan kembali." Kecupan dilayang