Sinar matahari benar-benar menyilaukan sehingga Elina yang sedang nyenyak tidur terpaksa membuka matanya. Selama beberapa saat pandangannya fokus ke arah jendela yang tirainya sudah dibuka. Pantas saja sinar matahari sepenuhnya masuk. Tiba-tiba mata Elina membelalak saat menyadari dirinya tidak tahu sedang berada di mana dan ini kamar siapa. Seingatnya, tadi malam ia pergi bersama Lingga dan sekarang sudah pagi. Ya ampun, jangan-jangan Lingga memang berniat menculiknya! Lagi, hal pertama yang Elina lakukan adalah memeriksa pakaiannya yang ternyata masih lengkap, dress yang sama dengan yang dikenakannya tadi malam. Bahkan, ada selimut yang menutupi tubuhnya. Kini nyawa Elina sudah kumpul sepenuhnya. Ia perlahan mendekat ke arah jendela kaca dan mendapati pemandangan yang ada di bawah ber