Jenar duduk di ranjang, bersandar sambil mengelus rambut Dean yang rebahan di pangkuannya sambil berbicara tak jelas pada janin berusia beberapa minggu itu. Setelah mendengar kabar gembira ini, pria itu tak juga menyia-nyiakan waktu luangnya untuk berduaan dengan sang istri dan mengobrol dan calon bayinya. Wanita itu juga tidak mempermasalahkannya karena melihat Dean yang antusias benar-benar membuatnya semangat dan bahagia sekaligus. Jenar bisa melihat bakal menjadi Ayah yang seperti apa Dean itu. “Ayah tidak peduli kamu laki-laki atau perempuan, tapi Ayah minta kamu baik-baik di dalam sini.” Dean mengelus perut Jenar sesekali dan seperti biasa dia akan berbicara banyak hal meski hanya itu-itu saja. “Ayah akan melakukan apa pun untuk kalian berdua, jadi kalian harus bersemangat seperti