Hari itu lebih cerah daripada biasanya. Langit kebiruan diselimuti gerombolan awan putih di beberapa bagian yang terus bergerak mengikuti arah angin. Panas mentari pun tidak begitu menyengat hingga membuat perjalanan Jenar membawa mobil ke perusahaan bersama Dean yang duduk di bangku belakang cukup nyaman. Laju kendaraan amat lambat dan menguji kesabaran para pengemudi lain yang ada di belakang. Tak jarang mereka membunyikan klakson berulang kali, meminta agar sopir amatir tersebut lebih berani menginjak pedal gas, atau setidaknya berhenti saja dan membiarkan yang lain lewat terlebih dulu. Jalanan macet, ditambah kemampuan menyetir Jenar yang masih di bawah rata-rata sebab ini adalah kali pertamanya berkendara di jalan yang asli, benar-benar asli. Dean yang duduk di belakang sampai dibua