BAB 102: Kemunculan Malapetaka

1126 Words

“Bagaimana? Kalian ingin mati sekalian atau satu persatu saja?" Azazel bertanya lagi dengan wajah sombongnya. Pertanyaan yang berhasil membuat jantung Zee, Hector, dan juga Gnome berdentum sangat kencang sampai menyentuh kata hampir meledak. Tentu saja hanya Asley sendirilah menjadi satu-satunya yang tidak mengerti apa-apa di sini. “Kau!” Zee menunjuk meski dengan sinar redup di tubuhnya, yang sangat lambat melakukan proses pemulihan karena terluka. “Apa yang kau lakukan dengan tubuh teman kami!” serunya sedikit lebih lantang dengan mengeraskan rahang, walau tak dipungkiri ada titik kecemasan bercampur rasa ketakutan dari gestur tubuh dan raut wajah peri tersebut. “Mau bagaimana lagi?” Azazel tampak menggidikkan bahu dengan ringan. “Alam yang telah memanggilku. Dan tubuh ini sudah menja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD