Suara pintu geser yang tertutup pelan membuat Seraphina menoleh dari jendela kamarnya. Di luar, teras kayu itu kosong. Ibunya sudah tidur, dan keheningan malam mulai menyelimuti rumah. Namun, sekelebat bayangan Damien yang baru saja keluar dari rumah membuatnya penasaran. Kenapa dia keluar malam-malam begini? Seraphina mengernyit, menahan napas. Dia bukan tipe orang yang suka berjalan sendirian tanpa alasan. Ada sesuatu… aku harus tahu. Ia membuka pintu perlahan, melangkah tanpa suara ke arah teras. Damien berdiri membelakanginya, diterangi cahaya remang dari lampu teras. Seraphina hanya bisa melihat punggungnya yang tegap dan postur tubuhnya yang kaku. Pria itu mengangkat telepon ke telinganya, dan meskipun ia berbicara dengan suara yang sangat rendah, Seraphina bisa merasakan ketegang

