“Maafkan aku, Sayang. Malam ini mereka menginap di sini. Besok pagi-pagi kami akan ke rumah sakit untuk tes DNA.” Ada rasa kecewa saat mendengar jawaban dari Arga. Ternyata mereka menginap di rumahnya. Wanita itu tersenyum kecut. “Aku mau istirahat,” kata Tara. “Kamu marah.” “Kecewa,” jawab Tara jujur. Kedua bahu Arga terjatuh. Pria itu mengacak kasar rambutnya begitu sang istri beranjak lalu berjalan menjauh. Arga menggeram tertahan. Marah pada dirinya sendiri. Pria itu segera beranjak lalu berjalan menyusul istrinya. “Aku tahu minta maaf bukan solusi. Tapi aku tidak punya kata lain. Maafkan aku, Sayang. Dia tidak mau pergi. Tolong biarkan mereka menginap satu malam saja. Besok setelah dari rumah sakit, aku akan membawa mereka ke hotel. Aku tidak akan membawa mereka kembali ke rumah